
Makassar, Inspirasimakassar.com :
Penjabat Walikota Makassar, Muh Iqbal S Suhaeb menerima kunjungan tim dari kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Penerimaan tim evaluasi inovatif berbasis kemitraan itu berlangsung, Rabu, 7 Agustus 2019.
Muh Iqbal S Suhaeb berharap agar inovasi yang dihadirkan pemerintah kota Makassar bisa masuk dalam top 45 best inovasi tahun 2019.
Kunjungan yang dilakukan tim evaluasi ini akan mengeksplore lebih jauh terkait keunggulan laboratorium inovasi itu. Tidak hanya melihat bentuknya secara fisik, tetapi juga melihat bagaimana mekanisme kerja hingga output yang dihasilkan dari laboratorium tersebut.
Tim ini juga baru tahu bahwa laboratorium kemitraan yang dibangun oleh Pemkot Makassar itu satu-satunya model laboratorium inovasi yang ada di Indonesia, jadi sangat jauh berbeda dengan laboratorium inovasi yang dimiliki oleh LAN RI.
“Labinov Beken ini sudah kami presentasikan di Kementrian PAN-RB saat saat ia mewakili Kota Makassar pada bulan Mei lalu di Jakarta, kita berharap inovasi ini bisa masuk sampai top 45 best inovasi,” ujar Kepala Balitbang Kota Makassar, Aryati Puspasari Abady, di sela-sela penerimaan tim tersebut.
Menurutnya, Laboratorium Inovasi Berbasis Kemitraan (Labinov Beken) milik Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Makassar berpotensi terpilih sebagai top 45 di Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik.
Aryati Puspasari Abady mengakui, tim dari Kementrian PAN-RB tersebut sudalh melakukan verifikasi evaluasi atas inovasi tersebut. Hasilnya, akan diumumkan paling cepat September 2019, mendatang.
“Laboratorium ini menjadi unggulan yang kita tawarkan sebagai salah satu inovasi ke Kementrian, dan kita optimistis bisa masuk dalam top 45,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu keunggulan laboratorium ini dikeranakan telah masuk dalam jaringan laboratorium dunia berkat adanya bantuan dari kemitraan yaitu United Nations Development Programs (UNDP) dan Yayasan BakTi.
Seperti diketahui, setidaknya ada lebih dari 30 inovasi milik pemerintah kota yang didorong untuk ikut dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP). Sayangnya, hanya laboratorium inovasi yang berhasil masuk ke top 99 dan selanjutnya akan kembali bersaing memperebutkan top 45 inovasi terbaik 2019. (snc)